Berita : Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Karanganyar


Zulkifli Hasan : Sekarang Banyak Yang Salah Paham dan Paham Yang Salah

Senin, 23-10-2017

 

KARANGANYAR - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menjadi salah satu tokoh nasional yang hadir pada Apel Akbar Sumpah Pemuda KOKAM (Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah) Jawa Tengah yang dilaksanakan di Alun-alun Kabupaten Karanganyar (22/10). Kehadiran tokoh yang juga merupakan Ketua Umum Partai Amanat Nasional ini dalam kapasitasnya sebagai Ketua MPR RI untuk melakukan sosialisasi empat pilar kepada peserta Jambore sekaligus Apel Akbar Sumpah Pemuda KOKAM Jawa Tengah.

 

Dalam paparan sosialisasi empat pilar Bang Zul (biasa dipanggil, red.) banyak mengulas tentang Pancasila sebagai salah satu pilar kebangsaan bagi Republik Indonesia. Menurut Bang Zul akhir-akhir ini dalam kehdidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia banyak timbul Salah Paham dan Paham yang Salah. Hal ini yang kadang menjadi sumber kekisruhan bahkan menimbulkan gesekan-gesekan.

 

“Saat ini ada yang salah paham, ketika ada orang menjalankan agama dengan baik dan sungguh-sungguh dianggap menjauh dari Pancasila dan NKRI. Padahal kalo kita mau memahami sila pertama Pancasila itu adalah Ketuhanan Yang Maha Esa yang tidak bisa dipisahkan dalam hal pemahaman beragama.” Juga adanya paham “Aku Pancasila, Aku Indonesia” seakan mengaggap yang lain tidak Pancasila dan tidak Indonesisa. Lebih lanjut Zulkifli Hasan juga membuka fakta-fakta sejarah tentang peran agama melalui tokoh-tokoh agama dalam usaha melahirkan negara Republik Indonesia.

 

“Lahirnya organisasi-organisasi kemasyarakatan terasuk juga organisasi kemasyarakatan agama pada masa sebelum kemerdekaan menjadi inspirasi menuju cita-cita nasional kemerdekaan Indonesia. Secara nasional lahirnya Sumpah Pemuda sebagai tonggak bersatunya gerakan pemuda yang juga tidak bisa lepas dari tokoh-tokoh agama yang tentunya juga tokoh-tokoh Muhammadiyah”

 

Fakta sejarah yang disampaikan oleh Ketua MPR RI ini antara lain adanya peran besar ulama dan tokoh masyarakat muslim Indonesia dalam berjuang, berkorban untuk republik tercinta ini. “Coba lihat kembali peran umat Islam dalam toleransi dan persatuan Indonesia pada proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara. Umat Islam melalui tokohnya yang juga merupakan tokoh besar Muhammadiyah Ki Bagus Hadikusumo dengan gentle dan legowo merubah tujuh kata pada Piagam Jakarta menjadi sila petama Pancasila. Ini bentuk pengorbanan yang besar dari umat islam melalui tokohnya dalam toleransi dan persatuan yang diutamakan” tegas Bang Zul.

 

Mengingat fakta-fakta sejarah yang ada tentunya bisa menjadi inspirasi dan nilai-nilai luhur perjuangan generasi sekarang termasuk KOKAM Pemuda Muhammadiyah, nilai-nilai lihur yang terkandung dalam empat pilar kebangsaan yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus bisa diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Harusnya tidak boleh lagi ada orang sakit terus mati karena ditolak untuk berobat di rumah sakit, karena negara sudah bersumpah untuk melindungi segenap tumpah darah Indonesia artinya rakyat menjadi bagian dari negara ini harus dijamin dan dilindungi oleh negara (pemerintah), tidak boleh lagi ada penggusuran sepihak dan juga menista kepada warga yang lain yang tentunya hal ini bertentangan dengan pilar-pilar berbangsa dan bernegara”

 

Terkait dengan lapangan pekerjaan, menurut Zulkifli Hasan  harusnya prioritas pekerjaan yang bisa dilakukan oleh anak bangsa sendiri harus diberikan, bukan diserahkan kepada tenaga kerja asing. Ketersediaan dan pemberian lapangan kerja bagi rakyatnya (sesuai kemampuan) juga merupakan kewajiban negara kalau tenaga ahli khusus dan kita tidak punya tidak mengapa kita datangkan dari luar negeri, tetapi kalau didalam negeri ada dan mengganggur kenapa harus diberikan kepada tenaga asing? Tanya Bang Zul.

 

Diakhir sosialisasi empat pilar kepada peserta Apel Akbar Sumpah Pemuda KOKAM Jawa Tengah Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mendorong agar kader-kader muda Muhammadiyah aktif mengambil peran dalam peran serta mengisi dan merawat kemerdekaan. “Dengan semangat sumpah pemuda saya mendorong KOKAM dan Pemuda Muhammadiyah untuk aktif dalam kontribusi kepada negara, silakan ambil porsi melalui jalur politk maupun jalur lainya, kalau saat ini di Karanganyar Bupatinya sudah mantan ketua Pemuda Muhammadiyah dari Karanganyar saya harapkan lahir Gubernur, angota DPR atau Presiden” pungkas Zulkifli Hasan. (MPI PDM Kra - JOe).