Berita : Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Karanganyar


Muhammadiyah Karanganyar Gelar Kegiatan Tutup Tahun 2018.

Senin, 31-12-2018

 

KARANGANYAR - Dipenghujung akhir tahun 2018 Pimpian Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Karanganyar mengadakan kegiatan Rakor Triwulan Putaran ke-7 periode Muktamar 47. Rakor triwulan 4 dalam tahun 2018 atau putaran ke-7 periode Muktamar 47 yang merupakan ajang silaturahmi seluruh jajaran pimpinan Daerah Muhammadiyah Karanganyar hingga ke level pimpinan ranting ini diselenggarakan Ahad (30/12) bertempat di komplek Pondok Pesantren Utsman bin Afan, desa Ngunut Kecamatan Jumantono.

 

Menurut sekretaris PDM Karanganyar Sarilan M. Ali, rakor ini merupakan  silaturahmi sekaligus dijadikan sebagai media penyampaian informasi-informasi kegiatan persyarikatan secara rutin, pada rakor kali ini menghadirkan pula pembicara dari LPCR Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jamaluddin Ahmad. “Tema yang kita angkat pada rakor kali ini “Profil Cabang dan Ranting Muhammadiyah Yang Berkemajuan” maka kita hadirkan salah satu wakil ketua LPCR PP untuk memberikan motivasi pembinaan kepada jajaran Muhammadiyah Karanganyar” kata Sarilan.

 

Mengawali acara rakor adalah penyampaian informasi perkembangan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Jumantono sebagai tuan rumah yang disampaikan ketua PCM Jumantono Muhammad Ngisom. “Cabang kami memiliki 11 ranting Muhammadiyah dengan 2 Amal Usaha Pendidikan, dari sejumlah ranting memang gerakannya tidak sama. Ada ranting yang aktif, biasa dan kurang aktif, pada kesempatan rakor kali ini kami  meluncurkan dua unit mobil Layanan Umat Lazismu dan yang lebih istimewa lagi salah satu mobil layanan umat saat ini sudah ditunggu warga untuk dimanfaatkan begitu selesai diluncurkan” kata Muhammad Ngisom yang mendapat aplaus dari hadirin.

 

Sementara ketua PDM Kabupaten Karanganyar Muh. Samsuri dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran pimpinan dari daerah sampai ranting yang tetap komitmen dalam gerakan persyarikatan bercirikan amar ma’ruf nahy munkar ini. “Lebih khusus saya sampaikan apresiasi kepada PCM Jumantono sebagai tuan rumah sekaligus sebagai PCM yang mengalami kemajuan dalam gerakan”.

 

Menurut Muh. Samsuri salah satu indikator cabang atau ranting yang bergerak dan mengalami kemajuan adalah melalui tolok ukur gerakan ngaji yang merupakan salah satu program andalan PDM Kabupaten Karanganyar selain program pemberdayaan ekonomi dan penguatan gerakan zakat, infaq dan sedekah (ZIS).

 

“PCM Jumantono ini merupakan cabang yang tadinya termasuk pasif namun menjadi dinamis setelah melaksanakan kegiatan ngaji, dahulu kalau ngaji pesertanya hanya belasan orang namun sekarang sudah ratusan bahkan ribuan pesertanya. Dari ngaji PCM Jumantono bisa membangun masjid, pondok pesantren bahkan hari ini meluncurkan dua mobil layanan umat dan sudah mempersiapkan pembangunan gedung Taman Kanan-Kanak Aisyiah (TKA) dua lantai di ranting Sedayu” kata Muh. Samsuri.

 

Ketua PDM Kabupaten Karanganyar mendorong kepada seluruh PCM dan PRM yang belum mengelola kegitan ngaji secara sungguh-sungguh agar segera berbenah, “jika kalian ingin maju, kalia ingin kaya dan kalian ingin berkembang bersama umat maka mulailah dengan gerakan ngaji” tegas Muh. Samsuri.

 

Dalam sambutan pembinaan kepada jajaran pimpinan cabang dan ranting Muhammadiyah wakil ketua Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jamaluddin Ahmad menyampaikan pentingnya keberadaan cabang dan ranting dalam gerakan persyarikatan Muhammadiyah.

 

“Jika ranting (utamanya) dan cabang mati, sejatinya Muhammadiyah sudah mati secara gerakan! Karena pusat gerakan Muhammadiyah itu berada di ranting dan cabang” kata Jamaluddin Ahmad.

 

Selanjutnya wakil ketua LPCR PP Muhammadiyah yang juga purnawirawan Pamen Polri ini menyampaikan beberapa alasan kenapa ranting Muhammadiyah dianggap penting, antar lain :

  1. Ranting Muhammadiyah merupakan tempat rekruitmen dan kaderisasi.
  2. Ranting adalah tempat menjalankan dakwah Islam yang sebenar-benarnya.
  3. Ranting sebagai ujung tombak membangun ukhuwah dengan lembaga atau organisasi lain.
  4. Ranting sebagai duta persyarikatan yang secara langsung berhadapan dengan umat dan masyarakat.
  5. Ranting sebagai ujung tombak melayani dan membela umat (peran advokasi).

 

Dengan gayanya yang tegas sebagai orang yang pernah dibesarkan dalam didikan secara militer Jamaluddin Ahmad menyampaikan idikator-indikator yang harus dipenuhi untuk menjadikan cabang dan ranting Muhammadiyah unggulan yang berkemajuan. “Secara rutin Pimpinan Pusat Muhammadiyah memberikan apresiasi dan penghargaan kepada cabang dan ranting Muhammadiyah  melalui pemilihan atau expo cabang dan ranting unggulan, sudah banyak cabang dan ranting Muhammadiyah yang hebat karena dikelola secar professional dan memberikan peran yang besar kepada Angkatan Muda Muhammadiyah”.

 

Kepada peserta  rakor triwulan PDM Kabupaten Karanganyar Jamaluddin Ahmad memberikan contoh-contoh succes story  beberapa cabang dan ranting Muhammadiyah di Indonesia seperti Ranting Muhammadiyah Gunungpring Magelang dengan Sekolah Tarunannya, Cabang Muhammdiyah Cileungsi Bogor yang mengelola Amal Usaha dengan omset milyaran perbulan, Cabang Muhammadiyah Godog Lamongan yang sukses didalam lingkungan Nahdiyin dan lain sebagainya. (MPI PDM Kra-JOe).