Tutup misi, MDMC Karanganyar "Bedah" rumah warga Kab. Purworejo
Dibaca: 692
Tim SAR MDMC Karanganyar sedang memperbaiki rumah warga Ds. Butuh Kab. Purworejo (28/08/16).
Karanganyar, Senin (29/08/2016). Misi kemanusiaan LPB/MDMC Karanganyar dalam melakukan Rehabilitasi dan Rekonstruksi warga korban bencana di Kabupaten Purworejo selama tiga hari dari tanggal 26-28 Agustus 2016 telah berakhir.
Rehabilitasi dan rekonstruksi kali ini adalah program dari LPB Jawa Tengah untuk melakukan pendampingan pasca bencana yang melanda desa-desa wilayah Kabupaten Purworejo antara lain Ds. Butuh Purworejo beberapa waktu yang lalu kini melibatkan SAR MDMC dari berbagai wilayah di Soloraya. Tidak ketinggalan tentunya SAR MDMC Karanganyar yang telah menyelesaikan tugas.
Dihari terakhir kerja personil MDMC masih sangat semangat untuk membantu warga, terbukti taruna SAR MDMC membantu merenovasi sebuah rumah milik Ibu Saliyem di desa Butuh Kabupaten Purworejo yang juga sumur nya direnovasi oleh teman teman MDMC. Wagino anggota SAR MDMC menuturkan "saya kasihan melihat rumah Ibu Saliyem yang sudah reot dan mau rubuh sekalian setelah merenovasi sumur nya kita bantu membenahi dapur dan teras rumahnya semampu kita".
Untuk lebih memotivasi pekerja sosial di lapangan, sekretaris LPB/MDMC Karanganyar Drs. Ngadiman, M.Si., juga ikut hadir dilokasi tentunya untuk memberikan semangat dan suport kepada rekan-rekan MDMC yang rela bekerja membantu meski bukan famili bahkan tidak saling mengenal sebelumnya dengan para korban yang dibantunya.
"Saya sengaja mengunjungi mereka untuk melihat langsung proses perbaikan sumur di 43 titik yang ada dan MDMC Karanganyar mendapat amanah 3 sumur dan alahamdulillah sudah menyelesaikan 4 sumur, tapi kini mereka membedah rumah salah satu warga yang cukup memprihatinkan. Kita apresiasi dengan baik usaha rekan rekan MDMC di lapangan semoga menjadi amal sholeh kedepan"
Kini para relawan kemanusiaan dari MDMC Karanganyar telah kemabali ke markas dan rumah masing-masing, sebuah pengabdian yang sunguh luar biasa dari mereka untuk meringankan beban sesama, tentunya ini menjadi sebuah kebanggaan tersediri bagi Persyarikatan Muhammadiyah. Sebuah perjuangan untuk melaksanakan apa yang dahulu terjadi dan pernah dicontohkan oleh pendiri Muhammadiyah KH. Ahmad Dahlan, "Theologi Al-Ma'un" sebuah aplikasi ajaran Al Qu'an yang bisa dirasakan langsung oleh umat.
MPI PDM Kra - JOe.
Tags:
Arsip Berita